Materi Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan (EWPK) Golongan Penegak
Pramuka Penegak
Pramuka Penegak adalah istilah dan tingkatan bagi anggota Gerakan Pramuka yang berusia antara 16 hingga 20 tahun. Ini merupakan fase dalam pengembangan materi pramuka yang mengikuti pramuka siaga (usia 7 – 10 tahun) dan pramuka penggalang (usia 11 –15 tahun).
Asal usul istilah ‘penegak’ dalam konteks kepramukaan
Asal usul istilah ‘penegak’ dalam konteks kepramukaan, seperti halnya istilah lainnya, mengambil inspirasi dari romantisme sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Kata ‘penegak’ (dari kata dasar ‘tegak’) mencerminkan fase pencapaian bangsa Indonesia dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kuat dan kokoh. Fase tegaknya kemerdekaan Indonesia, yang di tandai dengan proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945, menjadi landasan bagi penggunaan istilah tersebut. Fase ini di awali dengan persiapan bangsa dan penggalangan persatuan dan kesatuan, yang kemudian menjadi nama bagi golongan anggota Gerakan Pramuka, yaitu siaga dan penggalang.
Seseorang bisa menjadi pramuka penegak setelah mencapai usia 16 tahun. Sebelum resmi di lantik sebagai pramuka penegak, calon pramuka penegak harus mengalami periode awal yang di sebut ‘tamu ambalan’ selama minimal satu bulan. Selama menjadi tamu ambalan, mereka dapat mengikuti berbagai kegiatan di ambalan hingga akhirnya mereka di lantik dalam sebuah upacara penerimaan tamu ambalan.
Sebagai bagian dari Gerakan Pramuka, pramuka penegak memiliki kode kehormatan yang terdiri dari Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Satya Pramuka, atau janji pramuka penegak, di kenal sebagai ‘Trisatya’ yang terdiri dari tiga butir janji. Sedangkan Darma Pramuka, atau ketentuan moral pramuka penegak, di kenal sebagai ‘Dasadarma’ yang terdiri dari sepuluh butir sikap dan norma tindakan yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kepramukaan maupun di luarannya.
Berikut adalah bunyi TRISATYA dan DASADARMA untuk pramuka penegak:
TRISATYA:
“Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mengamalkan Pancasila.
2. Membantu sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
3. Menepati dasadarma.”
Jadi, TRISATYA untuk pramuka penegak adalah janji mereka untuk menjalankan kewajiban terhadap Tuhan, Negara, dan masyarakat, serta mematuhi dasadarma.
DASADARMA
- Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
- Patriot yang sopan dan kesatria.
- Patuh dan suka bermusyawarah.
- Rela menolong dan tabah.
- Rajin, terampil, dan gembira.
- Hemat, cermat, dan bersahaja.
- Disiplin, berani, dan setia.
- Bertanggungjawab dan dapat di percaya.
- Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Pengelompokkan Pramuka Penegak
Pramuka penegak dikelompokkan dalam unit-unit kecil yang disebut ‘sangga’, yang terdiri dari 4 – 8 pramuka penegak. Selanjutnya, setiap sangga diberi nama berdasarkan kategori, seperti Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas, dan Pelaksana, atau nama lain sesuai keinginan anggota sangga. Pemimpin Sangga (disingkat Pinsa) dipilih secara bergantian oleh anggota sangga untuk memimpin kegiatan.
Tiga atau empat sangga, dengan total anggota antara 12 sampai 32 orang, digabungkan dalam sebuah unit yang lebih besar yang disebut ‘ambalan’. Selanjutnya, ambalan dipimpin oleh seorang Pemimpin Sangga Utama yang disebut ‘Pradana’, yang dipilih dari dan oleh para Pemimpin Sangga di dalam pasukan tersebut. Pradana yang terpilih tetap memimpin sangganya. Dalam pelaksanaan kegiatannya, ambalan penegak di bimbing oleh seorang Pembina Penegak dan seorang Pembantu Pembina Penegak yang disebut ‘kakak’, baik untuk putra maupun putri. Nama ambalan diambil dari nama-nama pahlawan, tokoh sejarah, cerita pewayangan, atau legenda.
Dalam ambalan, terbentuk juga ‘Dewan Ambalan Penegak’ atau ‘Dewan Penegak’, yang di pimpin oleh seorang Pradana. Dewan ini di dukung oleh anggota perangkatnya seperti Pemangku Adat, Kerani (Sekretaris), Bendahara, dan beberapa anggota lainnya, yang memiliki masa bakti selama satu tahun.
Tugas Dewan Penegak meliputi:
1. Merancang dan melaksanakan program kegiatan.
2. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.
3. Merekrut anggota baru.
4. Membantu sangga dalam mengintegrasikan anggota baru ke dalam sangga.
5. Menggunakan materi yang akan di bahas dalam Majelis Penegak.
Demi memperkuat kepemimpinan dan tanggung jawab, kami membentuk ‘Dewan Kehormatan Penegak’. Selanjutnya, dewan ini bertanggung jawab atas penentuan pelantikan, pengakuan atas pencapaian atau perilaku yang melanggar kode etik, serta melakukan rehabilitasi terhadap anggota ambalan.
Sistem Tanda Kecakapan Pramuka Penegak
terbagi menjadi tiga tingkatan: umum, khusus, dan Pramuka Garuda. Setelah melewati tahap Pramuka Penggalang (usia 11 – 15 tahun), anggota Pramuka Penegak dapat memperoleh Tingkatan Kecakapan Umum dengan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) dalam dua tingkat: Penegak Bantara dan Penegak Laksana. Kemudian, mereka dapat melanjutkan perjalanan pengembangan mereka dengan mencapai Tingkatan Kecakapan Khusus melalui Syarat Kecakapan Khusus yang terdiri dari tiga level: purwa, madya, dan utama. Pramuka penegak yang telah mencapai tingkat Laksana dalam Kecakapan Umum dapat mengejar Pramuka Garuda.
Beberapa hal penting terkait dengan Pramuka Penegak meliputi:
– Singkatan umum untuk Pramuka Penegak adalah ‘T’, berasal dari kata dasar ‘tegak’.
– Kode warna yang di gunakan oleh Pramuka Penegak adalah ‘kuning’.
– Upacara dalam ambalan Pramuka Penegak mengadopsi formasi baris ‘perlombaan’ atau ‘berbanjar’, di mana mereka menghadap ke arah yang sama dengan Pinsa (Pemimpin Ambalan) berada di depan, di ikuti oleh anggota sangga lainnya di belakangnya. Bentuk baris ini mencerminkan filosofi terbukanya pandangan dan pola pikir para anggota Pramuka Penegak terhadap pengaruh positif dari lingkungan sekitarnya.
– Penegak, yang berasal dari kata ‘tegak’, melambangkan periode setelah kemerdekaan berhasil di tegakkan dan bangsa Indonesia bersatu. Selanjutnya, hal ini menandakan kesiapan untuk mempertahankan kemerdekaan, yang dimulai dari Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.
– Sangga, yang berasal dari arti ‘gubug’ atau rumah kecil di sawah, menggambarkan tempat perlindungan dan tempat berkumpul untuk beraktivitas.
– Nama-nama sangga, mulai dari ‘Sangga Perintis’ yang menggambarkan peran sebagai pelopor dalam kebajikan, hingga ‘Sangga Pelaksana’ yang mengartikan pelaksanaan tugas dengan tanggung jawab penuh, membawa makna dan karakteristik tersendiri dalam kegiatan pramuka.
– Ambalan, yang berasal dari bahasa Jawa ‘ambal-ambalan’ yang berarti kegiatan yang di lakukan secara berkelanjutan, atau orang yang sedang melakukan suatu pekerjaan, menunjukkan kesinambungan dan keterlibatan aktif dalam kegiatan pramuka.
– Tingkatan SKU Penegak, mulai dari ‘Bantara’ yang melambangkan kader yang belajar dan berkembang menjadi calon pemimpin bangsa, hingga ‘Laksana’ yang menandakan pemimpin muda yang mampu melaksanakan tugas pembangunan bangsa dan negara dengan tanggung jawab yang lebih besar.
Pramuka (Saka)
Pramuka Penegak memiliki kesempatan untuk mengikuti atau bergabung dengan berbagai Satuan Karya Pramuka (Saka) seperti Saka Bhayangkara, Saka Dirgantara, Saka Tarunabumi, Saka Bahari, dan lain sebagainya. Selain itu, hal ini memberikan peluang bagi mereka untuk mengembangkan minat, bakat, dan keterampilan di bidang-bidang tertentu.
“Materi Pramuka Penegak meliputi menantang, membangun karakter, dan mendorong kemandirian. Selain itu, memberikan petualangan tanpa batas untuk masa depan yang lebih baik.”
Untuk Materi Lengkap Silahkan Unduh PDF Materi yang sudah kami siapkan pada link dibawah ini :
Pramuka Penegak
Materi Pramuka Penegak
Buku Ajar Pengembangan Kepramukaan
Buku Pegangan Pembina Pramuka
Materi Pramuka Lengkap
Sejarah Kepramukaan
Lambang Pramuka
Salam Pramuka
Kode Kehormatan
Sandi Semaphore
Sandi Morse
Tali Temali Pramuka
Baris Berbaris
Mapping / Pemetaan
P P P K
Cara Menaksir
K I M
Permainan Pramuka
Demikian Materi Pramuka kami sampaikan semoga bermanfaat .