Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran akan kembali disusun dengan pendekatan mata pelajaran sebagai basisnya. Ini berarti dalam menyusun jadwal, kita akan menggunakan pembagian waktu per minggu berdasarkan mata pelajaran. Hal ini tentu akan mempermudah para guru dan pendidik dalam menyusun jadwal pelajaran yang berbeda, tidak seperti pada Kurikulum 2013 yang memerlukan perhatian khusus terhadap Rincian Minggu Efektif dan Hari Efektif. Dengan pendekatan ini, diharapkan proses penyusunan jadwal akan menjadi lebih sederhana dan intuitif bagi semua pihak yang terlibat dalam pendidikan.
Dalam menyusun jadwal pelajaran Kurikulum Merdeka, perlu di perhatikan beberapa hal baru yang muncul di dalamnya. Salah satunya adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Proyek ini merupakan bagian penting dari pembelajaran yang harus diintegrasikan ke dalam jadwal pelajaran. Seiring dengan kemudahan dalam penyusunan jadwal, guru-guru perlu memperhatikan dengan cermat penambahan ini.
P5 adalah sebuah inisiatif yang menekankan pada pembentukan karakter dan kepribadian siswa melalui ajaran Pancasila. Proyek ini memerlukan alokasi waktu yang memadai, baik itu per akhir pelajaran, per minggu, atau per periode, untuk memastikan efektivitasnya.
Dalam menyesuaikan jadwal, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk durasi yang di perlukan untuk melaksanakan setiap bagian dari proyek. Dengan memperhatikan hal ini, guru dapat memastikan bahwa P5 dapat di integrasikan dengan mulus ke dalam kurikulum tanpa mengganggu keseimbangan waktu pembelajaran yang sudah ada.
Proyek penguatan profil pelajar Pancasila adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu. Melalui metode ini, siswa tidak hanya belajar dari satu mata pelajaran saja, melainkan memadukan beragam pengetahuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk menghadapi masalah nyata dan menyelesaikannya secara langsung. Dengan demikian, mereka dapat mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, siswa bisa mempelajari sejarah, sosiologi, dan ekonomi dalam konteks nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dan keadilan sosial. Dengan pengalaman langsung ini, di harapkan siswa dapat menginternalisasi dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan lebih baik dalam kehidupan mereka.
Menyusun Jadwal Pelajaran
Untuk menyusun pembagian waktu terdapat 3 pilihan, berikut pilihan yang dapat Anda pilih:
1. Per Jam
Para guru dan pendidik menyisihkan 1 hingga 2 jam di penghujung hari untuk memberikan pelajaran istimewa kepada murid-murid. Dalam sesi pertama ini, guru tidak memerlukan bantuan dari guru mata pelajaran lain untuk menjalankan proyeknya. Hal ini memungkinkan murid-murid untuk melakukan eksplorasi di sekitar lingkungan sekolah sebelum mereka pulang.
2. Per Hari
Seorang guru atau pendidik menetapkan satu hari dalam seminggu khusus untuk menjalankan sebuah proyek bersama para siswa. Pada hari tersebut, seluruh waktu belajar akan di alokasikan untuk fokus pada proyek tersebut. Penting bagi guru kelas untuk berkoordinasi dengan guru mata pelajaran lainnya agar proyek yang di pilih relevan dengan materi pelajaran yang sedang di pelajari. Dengan demikian, para guru dapat bekerja sama dalam menentukan jenis proyek yang paling sesuai dan relevan dengan kurikulum yang sedang dijalankan. Melalui kolaborasi ini, para siswa dapat mendapatkan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan terintegrasi dengan materi pelajaran yang telah mereka pelajari.
3. Per Periode
Seorang guru atau pendidik akan mengatur dan mengumpulkan gagasan serta mengintegrasikan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu, seperti dalam setengah semester. Sebagai contoh, satu minggu dapat di alokasikan untuk pelaksanaan pembelajaran proyek di mana semua pendidik dan beberapa kelas dapat berkolaborasi bersama.