Dimensi Profil Pelajar Pancasila(P5)

Dimensi Profil Pelajar Pancasila(P5)

Dimensi Profil Pelajar Pancasila(P5)

Selamat datang di DownloadMin,Pancasila merupakan pondasi utama dalam pembentukan karakter dan identitas bangsa Indonesia. Sebagai landasan filosofis negara, Pancasila tidak hanya menjadi materi pelajaran di sekolah, tetapi juga sebuah nilai yang harus diinternalisasi oleh setiap warga negara, termasuk pelajar. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dimensi dari profil pelajar Pancasila(P5) sebagai upaya untuk memahami sejauh mana pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila telah meresap dalam jiwa generasi muda Indonesia.

Dimensi, Elemen, Dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila(P5) Pada Kurikulum Merdeka – Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional.  P5 berperan menjadi referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik.  P5 harus dapat dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan karena pentingnya.

Profil Pelajar Pancasila

Dimensi Profil Pelajar Pancasila(P5)

profil harus sederhana dan mudah diingat oleh guru dan siswa sehingga dapat diintegrasikan dengan mulus ke dalam kegiatan sehari-hari mereka Berdasarkan pertimbangan tersebut, profil siswa Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu:

1.  beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2.berakhlak mulia
3. mandiri
4. bergotong-royong
5. berkebinekaan global
6. bernalar kritis
7. kreatif.

unsur komprehensif seorang pembelajar Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh agar setiap individu menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pendidik harus mengembangkan enam aspek kunci secara komprehensif sejak usia anak-anak, Selain memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dimensi profil siswa Pancasila, setiap dimensi dijelaskan dan perkembangannya diatur sesuai dengan tahapan psikologis dan kognitif perkembangan anak dan remaja. Selanjutnya setiap dimensi profil siswa Pancasila terdiri dari beberapa elemen dan beberapa elemen ini dijelaskan lebih konkret menjadi sub-elemen. Berikut uraian terkait profil pelajar Pancasila.

B. Dimensi, Elemen, dan Sub-elemen Profil Pelajar Pancasila(P5)

1. Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia

Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.

a. Akhlak beragama

Pelajar Pancasila mengenali sifat-sifat Tuhan dan memahami bahwa esensi dari atribut-Nya adalah cinta dan kasih sayang.

b. Akhlak pribadi

Akhlak yang mulia diwujudkan dalam rasa sayang dan perhatian pelajar kepada dirinya sendiri.

c. Akhlak kepada manusia

Sebagai anggota masyarakat, Pelajar Pancasila mengakui bahwa semua manusia sama di mata Tuhan. Perilaku mereka tidak hanya tercermin dalam cinta diri, tetapi juga dalam kasih sayang mereka terhadap sesama manusia. Dengan kesadaran akan kesetaraan manusia, mereka tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap diri sendiri, tetapi juga menunjukkan kepedulian yang tulus terhadap sesama.

d. Akhlak kepada alam

Sebagai bagian dari lingkungannya, Pelajar Pancasila bertujuan untuk memantapkan nilai-nilai moral mereka dalam tanggung jawab, cinta dan kepedulian terhadap lingkungan alam sekitar.

e. Akhlak bernegara

Pancasila yang ahli memahami dan memenuhi hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara yang baik dan mereka menyadari peran mereka sebagai warga negara.

2. Dimensi Berkebhinekaan Global

Pelajar Indonesia merangkul budaya mereka yang kaya, identitas lokal, dan pikiran terbuka saat berinteraksi dengan budaya lain, yang menumbuhkan rasa saling menghormati dan potensi pertukaran budaya positif baru Elemen kunci dari keragaman global termasuk memahami dan menghargai budaya yang berbeda, keterampilan komunikasi antar budaya yang efektif, dan merefleksikan dan mengambil tanggung jawab untuk pengalaman kebinekaan.

Memahami dan Menghargai Budaya Pelajar Pancasila

Memahami dan menghargai budaya Pelajar Pancasila meliputi: mengenali, mengidentifikasi dan menggambarkan berbagai kelompok berdasarkan perilaku mereka, gaya komunikasi gender dan latar belakang budaya, serta menggambarkan pembentukan identitas mereka dan menganalisis bagaimana mereka menjadi anggota kelompok sosial di tingkat lokal, regional, nasional dan global.

Komunikasi dan interaksi lintas budaya di antara siswa Pelajar Pancasila yang terpapar beragam budaya menumbuhkan saling pengertian dan menghormati perspektif unik masing-masing budaya: Dengan secara aktif terlibat dan belajar dari budaya-budaya ini, mereka mengembangkan empati dan apresiasi yang lebih dalam terhadap kekayaan keragaman yang mengarah ke masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif.

Refleksi dan Tanggung Jawab

Refleksi adalah proses yang penting dan tanggung jawab yang harus dipegang teguh terhadap pengalaman kebinekaan Pelajar Pancasila. Secara reflektif, mereka harus memanfaatkan kesadaran dan pengalaman kebinekaannya untuk menghindari prasangka dan stereotip terhadap budaya yang berbeda. Selain itu, mereka harus memperhatikan aspek-aspek seperti perundungan, intoleransi, dan kekerasan. Dengan mempelajari keragaman budaya dan merasakan kebinekaan secara langsung, mereka dapat lebih memahami perbedaan budaya dan menghindari konflik. Ini membantu mereka dalam menyelaraskan perbedaan budaya, menciptakan kehidupan yang lebih setara dan harmonis antarsesama.

Berkeadilan Sosial Pelajar Pancasila peduli dan aktif berpartisipasi dalam mewujudkan keadilan sosial di tingkat lokal, regional, nasional, danglobal.

Ia percaya akan kekuatan dan potensi diri sendiri sebagai modal untuk menguatkan demokrasi, untuk secara aktif-partisipatif membangun masyarakat yang damai dan inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan

3. Dimensi Bergotong Royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi

a. Kolaborasi

Pelajar Pancasila memiliki kemampuan kolaborasi, yaitu kemampuan untuk bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan senang ketika berada bersama dengan orang lain dan menunjukkan sikap positif terhadap orang lain.

b. Kepedulian

Pelajar Pancasila memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi di lingkungan fisik dan sosial.

c. Berbagi

Pelajar Pancasila memiliki kemampuan berbagi, yaitu memberi dan menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan bersama, serta mau dan mampu menjalani kehidupan bersama yang mengedepankan penggunaan bersama sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat secara sehat.

 

4. Dimensi Mandiri

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.

Pemahaman diri dan situasi yang datang dalam diri  Pelajar Pancasila, kesadaran diri pelajar dan kesadaran situasional terus-menerus terefleksikan untuk menilai kekuatan dan kelemahan mereka sendiri,

serta situasi dan tantangan perkembangan yang mereka hadapi.

Pengaturan diri siswa Pelajar Pancasila yang mandiri dapat membantu mereka mengelola pikiran, perasaan, dan perilaku mereka untuk mencapai tujuan pengembangan akademik dan non akademik mereka.

5. Dimensi Bernalar Kritis pada Profil Pelajar Pancasila(P5)

Pelajar yang bernalar kritis mampu memproses informasi secara objektif baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif,

membangun hubungan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan meringkasnya.

Unsur-unsur pemikiran kritis adalah untuk memperoleh dan memproses informasi dan ide, menganalisis dan mengevaluasi, penalaran, merefleksikan proses berpikir dan pengambilan keputusan.

Siswa Pancasila memproses informasi dan gagasan melalui pendekatan komprehensif dan sistematis dengan memanfaatkan data kualitatif dan kuantitatif.

Menganalisis dan mengevaluasi penalaran

Pelajar Pancasila mmenggunakan metode ilmiah dan logika.

mereka menggunakan keterampilan berpikir kritis mereka untuk membuat keputusan berdasarkan informasi dan mengambil tindakan yang tepat berdasarkan analisis dan evaluasi ide dan informasi yang mereka peroleh.

merefleksikan dan mengevaluasi proses berpikir mereka sendiri Melalui pemikiran metakognisi tentang pemikiran mereka.

mereka mempertimbangkan bagaimana proses berpikir mereka terungkap dan sampai pada kesimpulan.

6. Dimensi Kreatif

Pelajar yang kreatif dapat memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat. dan berdampak Elemen kunci kreativitas melibatkan menghasilkan ide-ide orisinal dan menghasilkan karya dan tindakan orisinal,

serta memiliki kemampuan untuk berpikir di luar kotak untuk mencari solusi alternatif untuk masalah.

Ide atau Konsep orisinal

Menghasilkan ide atau konsep orisinal membutuhkan proses yang beragam. Ide-ide ini dapat muncul dari berbagai ekspresi pemikiran atau emosi, baik yang sederhana maupun kompleks. Mereka dapat berasal dari pikiran yang sederhana atau perasaan yang mendalam, serta dari sudut pandang yang beragam. Dari pemikiran yang paling sederhana hingga yang paling rumit, proses ini melibatkan eksplorasi yang luas dan pemahaman yang mendalam.

Karya dan Tindakan yang Orisinal

Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal, Pelajar yang kreatif menghasilkan karya dan tindakan inovatif yang menampilkan bakat unik mereka.

termasuk representasi kompleks, ilustrasi, desain, penampilan, tampilan digital, pengalaman realitas virtual, dan banyak lagi.

Memiliki bakat berpikir di luar kotak dalam mencari alternatif solusi permasalahan.

Pelajar yang kreatif sering memiliki bakat untuk berpikir di luar kotak ketika datang untuk memecahkan masalah,

Mereka mampu berpikir kreatif ketika menghadapi tantangan dan menghasilkan solusi inovatif.

Dimensi Profil pelajar Pancasila (P5) adalah cermin dari keberhasilan pendidikan Pancasila di Indonesia. Dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, perlunya pendekatan yang lebih holistik dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan pelajar tidak bisa dipandang sebelah mata. Hanya dengan pemahaman yang mendalam dan pengamalan yang konsisten, generasi muda Indonesia dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi nyata dalam membangun bangsa dan negara sesuai dengan falsafah Pancasila.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *